Advertise With us Slideshow: GMA’s trip to Jakarta, Jawa, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Jakarta slideshow. Create your own stunning free slideshow from your travel photos.

Rabu, 08 Mei 2013

PROPAGANDA


Jacques Ellul, mendefinisikan propaganda sebagai komunikasi oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan-tindakan suatu massa yang terdiri atas individu-individu, dipersatukan secara psikologis melalui manipulasi psikologis dan digabungkan di dalam suatu organisasi (Dan Nimmo, 2011:123-124). Sedangkan menurut James E. Combs dan Dan Nimmo (1994:23) yaitu, usaha yang disengaja dan sistematis, untuk mencapai respon yang lebih jauh lagi merupakan tujuan yang diinginkan oleh ahli propaganda. Menurut pendapat di atas maka penulis berasumsi bahwa propaganda merupakan strategi yang di gunakan oleh elit politik atau partai politik untuk mempersuasi masyarakat.  Propaganda dapat melalui media elektronik misalnya iklan di televise dan dapat melalui media cetak misalnya pada surat kabar.

            Dalam melakukan propaganda diperlukan teknik-teknik agar tujuan propaganda yang dilakukan dapat diterima oleh pihak yang dimaksud. Menurut penguraian Decker (1967), ada tujuh teknik propaganda yang biasa digunakan, yaitu: (1) Name-calling (2) Glittering Generalities (3) Testimonial (4) Transfer (5) Card-stacking (6) Plain-folkz (7) Bandwagon technique.
            Name calling adalah pemberian julukan atau sebutan dalam arti yang buruk. Teknik ini memberi cap buruk pada individu, kelompok, bangsa, ras, kebijakan-kebijakan, para praktisi, kepercayaan, dan cita-cita tertentu. Teknik ini banyak digunakan oleh para pelaku politik untuk memunculkan persepsi negatif masyarakat dengan memberi julukan yang buruk kepada lawan politiknya. Teknik ini banyak digunakan pada saat menjelang pilkada untuk menyerang lawan politiknya. Misalnya, julukan “bang kumis” pada sosok fauzi Bowo.
            Glittering Generalities, teknik propaganda ini menyamakan sesuatu yang dipropagandakan dengan tujuan-tujuan mulia, luhur, dan biasanya selalu menggunakan pernyataan-pernyataan yang mengesankan kebajikan. Teknik ini bertujuan untuk menarik simpati masyarakat secara tidak langsung. Hal ini dapat kita lihat pada kata-kata yang disematkan pada Jokowi yaitu dekat dengan rakyat, secara tidak langsung penggunaan kata-kata tersebut membuat masyarakat kecil ikut diperhatikan. Sehingga mereka memberi respon positif kepada Jokowi.
            Testimonial adalah teknik ini memberi suatu kesaksian mengenai kebaikan atau keburukan sesuatu. Dengan memberikan kesaksian yang dimaksudkan tujuannya untuk memengaruhi massa agar mengikutinya. Misalnya, apa yang dilakaukan oleh Metro Tv yang sering mewawancarai korban lumpur lapindo yang notabene tidak berpihak kepada Aburizal Bakrie. Dengan melakukan hal ini pihak Partai Nasional Demokerat tidak secara langsung memberikan serangan politik kepada lawan politiknya tetapi melalui saksi atau korban lumpur lapindo.
            Transfer adalah teknik propaganda yang menggunakan pengaruh dari seseorang tokoh yang paling berwibawa di lingkungan tertentu. Teknik ini memanfaatkan wibawa, kesepakatan, dan kehormatan sebagai sarana untuk memperkuat penerimaan masyarakat dalam propaganda. Misalnya seperti yang terjadi di Jawa Timur yang merupakan basis NU terbesar di Indonesia. Para kyai dari pesantren tersebut diikut sertakan dalam kepengurusan partai politik yang berbasis NU seperti Partai Kebangkitan Bangsa.
          Card-stacking teknik ini mengarahkan masyarakat kepada keadaan pemikiran yang dikehendaki. Dalam teknik ini digunakan seni mengelabui demi kepentingan kelompok, bangsa, perbuatan, kepercayaan, atau cita-cita. Teknik ini banyak dilakukan oleh pemerintahan. Misalnya, apabila sudah tiba pada saat masa-masa akhir pemerintahan, pemerintah incumbent akan banyak mengeluarkan kebijakan yang lebih memihak kepada masyarakat.
            Plain-folkz, teknik semacam ini adalah dilakukan dengan usaha merakyat dan menyederhana guna merebut kepercayaan masyarakat. Dalam hal ini para politisi, pemimpin suatu organisasi, usahawan, pejabat-pejabat negara atau bahkan guru tampil di tengah-tengah masyarakat seolah-olah sebagai bagian dari masyarakat itu sendiri. Misalnya, terlihat pada kegiatan “blusukan” Jokowi ke tempat-tempat kumuh, pasar tradisional, bantaran sungai. Jokowi tidak sungkan-sungkan membantu dalam kegiatan tersebut.
            Bandwagon technique adalah teknik yang bertujuan untuk membuat orang agar mengikuti tindakan banyak orang yang sudah sesuai dengan kehendak pembuat propaganda. Misalnya, seperti yang dilakukan pihak oposisi yang memberikan provokasi kepada mahasiswa untuk melakukan penolakan terhadap kebijakan pemerintah, kenaikan harga BBM misalnya sehingga banyak yang tertarik untuk ikut mengeluarkan aspirasinya melalui demostrasi.

Dan Nimmo.2011.Komunikasi Politik Komunikator, Pesan, dan Media.Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar